Kamis, 21 Oktober 2010

Penelitian Pendidikan Fisika

Pertemuan ke-6: 18-10-2010

Penelitian Tindakan Kelas

KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Latar Belakang

Hasil temuan penelitian jarang termanfaatkan

Penelitian tidak dilakukan oleh guru

Research-Development-Dissemination (RDD)

Guru kurang menghayati

Pengertian

“a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out”.

Pengkajian masalah situasional dan kontektual pada perilaku seseorang atau kelompok orang,

Ada tindakan,

Penelaahan terhadap tindakan,

Pengkajian dampak tindakan,

Dilakukan secara kolaboratif,

Refleksi.

Karakteristik PTK

Permasalahan sehari-hari di kelas.

Kontekstual.

Kolaboratif (partisipatori).

Luwes.

Situasional dan spesifik.

Prinsip-Prinsip PTK

Tidak mengganggu komitmen mengajar.

Tidak menuntut waktu.

Metode yang reliabel.

Masalah guru.

Manfaat PTK

Inovasi.

Pengembangan kurikulum.

Peningkatan profesionalisme guru

Apa bedanya dengan penelitian formal ?

1. Penelitian Tindakan Kelas.

- Dilakukan oleh gur/dosen sendiri.

- Kurang formal/hirau pada syarat-syarat:

- Ukuran/kerepresentatifan sampel tak dihiraukan.

- Pengembangan instrumen yang valid dan reliabel tak dilakukan.

- Tak digunakan analisis statistik yang rumit.

- Tidak selalu menggunakan hipotesis (kecuali yang berkaitan dengan uji teori)

- Tujuannya

+ Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung.

2. Penelitian Formal.

- Dilakukan oleh orang dari luar.

- Lebih formal/hirau akan syarat-syarat:

- Sampel harus representatif.

- Instrumen harus dikembangkan sehingga valid & reliabel.

- Menuntut penggunaan analisis statistik.

- Mempersyaratkan hipotesis.

- Tujuannya

a. Mengembangkan pengetahuan umum (teori)

b. Tidak langsung memperbaiki praktik pembelajaran, tetapi melalui RDD.

Karakteristik PTK

  1. Penelitian tindakan merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk menanggulangi masalah nyata di tempat (kelas/sekolah) yang bersangkutan. Ingat, penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru atau sekelompok guru untuk mengatasi masalah di sekolah yang bersangkutan.
  2. Metode penelitian tindakan kelas dilakukan secara kontekstual, dalam arti bahwa variabel-variabel atau faktor-faktor yang ditelaah selalu terkait dengan suasana di tempat penelitian.
  3. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kolaboratif dan kooperatif. Penelitian tindakan di sekolah diarahkan pada perbaikan dan peningkatan mutu kerja guru. Karena itu penelitian ini dapat dikerjakan oleh seorang guru atau secara bersama-sama..
  4. Penelitian tindakan bersifat luwes dan dapat disesuaikan dengan keadaan. Sifat ini cocok untuk memperbaiki mutu kerja guru di kelas dan untuk mencoba melaksanakan pembaharuan (inovasi).
  5. Penelitian tindakan bersifat situasional dan spesifik, yang pada umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus. Sampel penelitian sangat terbatas, tidak representatif untuk membuat generalisasi. Penggunaan metode statistik terbatas pada pendekatan deskriptif tanpa inferensi.

Prinsip-Prinsip PTK

  1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode penelitiannya seharusnya tidak mengganggu komitmen mengajarnya.
  2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak terlalu menuntut waktu bagi guru.
  3. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel yang memungkinkan guru merumuskan hipotesis dengan meyakinkan dan mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya.
  4. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang guru sendiri memiliki komitmen terhadapnya.
  5. Kebutuhan guru untuk menaruh perhatian terhadap prosedur etik di sekitar perkerjaannya.
  6. Sejauh mungkin penelitian tindakan kelas mengadopsi “ classroom exceeding” perspective. Maksudnya adalah bahwa semua anggota komunitas sekolah secara aktif membangun dan memiliki visi yang sama terhadap tujuan utama mereka. Guru yang bekerja sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan fokus penelitian terhadap prioritas sekolah secara keseluruhan.

Tujuan PTK

Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar-mengajar.

Tujuan penyerta yang dapat dicapai ialah berupa terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian tindakan kelas itu berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran.

Kemitraan menjadi lebih baik.

Dosen menjadi lebih akrab dengan lapangan.

Memperoleh masukan dalam pembinaan calon Guru SM.

Guru memperoleh manfaat praktis.

PROSEDUR PELAKSANAAN PTK

Tujuan Pelatihan

  1. Memahami pengertian, identifikasi, cara mengidentifikasi, dan cara merumuskan masalah dalam PTK.
  2. Memahami cara menyusun masalah dalam PTK.
  3. Memahami pengertian dan cara merencanakan tindakan dalam PTK.
  4. Membuat contoh perencanaan tindakan berdasarkan contoh rumusan masalah yang diajukan.
  5. Memahami tahap pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi dalam PTK.
  6. Memahami cara analisis data hasil observasi dan evaluasi serta refleksi dalam PTK.
  7. Memahami cara merencanakan tindakan lanjutan dan siklus dalam PTK

PROSEDUR PELAKSANAAN PTK

I. Pengembangan fokus masalah penelitian.

II. Perencanaan tindakan.

III. Pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi.

IV. Analisis dan refleksi.

V. Perencanaan tindakan lanjutan.

I. Pengembangan Fokus Penelitian

A. Merasakan adanya masalah.

Berfikir balik untuk melihat sisi lemah pembelajaran.

Merasakan ketidak puasan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Ada usaha/kemauan untuk memecahkannya.

B. Identifikasi masalah.

Tanya pada diri sendiri tentang PBM yang telah dilakukan.

Daftar masalah-masalah yang dirasakan atau pernah dialami.

Konsultasi dengan teman sejawat dan dosen LPTK

C. Analisis Masalah

Kriteria dalam memilih topik:

Pilih masalah yang mampu diselesaikan guru.

Pilih masalah yang skalanya kecil dan terbatas.

Pilih topik yang penting bagi guru dan siswa.

Kaitkan PTK dengan rencana pengembangan sekolah

D. Perumusan Masalah Penelitian

Rumuskan dengan singkat, jelas, dan operasional.

Nyatakan dalam bentuk kalimat tanya.

Uraikan masalah yang benar-benar dihadapi guru.

II. Perencanaan Tindakan

A. Formulasi alternatif tindakan dalam bentuk rencana tindakan.

B. Analisis kelaikan tindakan.

C. Persiapan tindakan.

D. Inventarisasi komponen pendukung.

A. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat hipotesis tindakan.

1. Mempunyai teoritis yang lengkap.

a. Kaji teori pembelajaran dan teori pendidikan.

b. Kaji masalah-masalah yang relevan.

c. Kaji hasil diskusi dengan kolega.

d. Kaji pengalaman pembelajaran sendiri.

2. Pilih alternatif tindakan yang menjanjikan hasil.

3. Lakukan kaji ulang.

B. Yang harus diperhatikan dalam analisis kelaikan tindakan.

a. Kemampuan guru.

b. Kemampuan siswa.

c. Ketersediaan alat pendukung di sekolah.

d. Iklim belajar di kelas.

e. Iklim kerja di sekolah.

C. Persiapan tindakan.

a. Mempersiapkan fasilitas & sarana pendukung.

b. Mempersiapkan cara observasi.

c. Membuat rencana pembelajaran (RP).

d. Melakukan simulasi.

III. Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Evaluasi.

A. Pelaksanaan Tindakan.

Merupakan pelaksanaan rencana tindakan yang telah dikembangkan.

Merupakan kegiatan pokok pada penelitian tindakan kelas.

Secara simultan diikuti kegiatan observasi dan evaluasi.

B. Observasi

1. Pengertian.

Upaya mengamati dan mendokumentasikan proses pelaksanaan tindakan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana.

Ditentukan secara tegas data yang harus dikumpulkan.

Ditentukan dan disusun instrumen yang tepat.

Harus selalu diarahkan sebagai bahan untuk analisis dan refleksi.

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam observasi.

Apakah kejadian itu sesuai dengan apa yang direncanakan.

Apakah tujuan tindakan mulai dapat diketahui pencapaiannya.

Perubahan apa yang terjadi.

Kejadian apa yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Kejadian apa yang menghambat pencapaian tujuan.

3. Prosedur Observasi.

Perencanaan pertemuan.

Observasi di kelas.

Diskusi umpan balik.

C. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi.

Upaya mengenali & memahami hasil-hasil yang dapat dicapai dari PTK, baik hasil yang berupa proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa.

2. Sasaran Evaluasi

Menemukan bukti-bukti nyata dari peningkatan (perubahan) yang terjadi setelah dilakukan tindakan.

Untuk menyatakan terjadinya Peningkatan, setiap evaluasi harus dibuat kriteria sebagai acuan untuk memberi makna terhadap apa yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan

3. Prosedur Evaluasi

a. Perumusan tujuan.

b. Pembuatan kisi-kisi.

c. Pembuatan perangkat soal.

d. Penetapan jenis data dan sumber data.

e. Perencanaan kegiatan pengumpulan data.

f. Penyiapan alat pengumpul data.

g. Perencanaan pengolahan dan analisis data.

h. Pemanfaat hasil evaluasi.

IV. ANALISIS DAN REFLEKSI

A. Analisis Data

1. Pengertian.

Kegiatan menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan, secara sistematis dan rasional untuk memperoleh jawaban dari permasalahan penelitian.

2. Prosedur Analisis Data.

a. Reduksi data.

b. Sajian data.

c. Penyimpulan.

B. Refleksi

1. Pengertian.

Pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian berbagai tujuan dan untuk menentukan perlu tidaknya tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir.

Refleksi terdiri dari 4 komponen: analisis, pemaknaan, penjelasan, dan kesimpulan.

2. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam refleksi

Menjawab tentang penyebab kondisi yang terjadi.

Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan.

Memperkirakan mengenai keluhan yang dapat diperoleh.

Mengidentifikasi kendala/ancaman yang mungkin dihadapi

Memperkirakan akibat dan implikasi dari tindakan yang direncanakan

V. PERENCANAAN TINDAKAN LANJUTAN & SIKLUS.

Perencanaan tindakan lanjutan dilaksanakan apabila hasil tindakan yang telah dilakukan dinilai belum berhasil.

Jumlah siklus dalam penelitian tindakan tidak dapat ditentukan lebih dahulu tetapi tergantung terselesaikannya masalah yang diteliti. Namun jumlah siklus dapat ditentukan sebelumnya sesuai dengan bobot masalah dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan faktor input serta proses lainnya.

Contoh Rumusan Masalah

Bidang Studi Geografi.

- Siswa sulit memahami konsep interaksi keruangan dalam pelajaran geografi.

- Siswa belum memahami konsep skala dalam pokok bahasan pengetahuan.

- Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran sub pokok bahasan SIG.

Bidang Studi Bahasa Inggris.

- Siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan “do/does” dan penambahan “s/es dalam “the present tense”.

- Siswa tidak mampu membuat kerangka sederhana.

Contoh Hipotesis

Bidang Studi Geografi.

Melalui metode pemberian tugas siswa dapat memahami konsep interaksi keruangan.

Bidang Studi Bahasa Inggris.

Dengan menggunakan “games”, masalah siswa dalam menggunakan “do/does” & “s/es” dalam “the present tense” dapat diminimalkan.

Ucapan Terima Kasih:

1. Mr. Yaya Kardiawarman, M.Sc., Ph.D.

(State University of New York)

2. Mrs. Dr. Ida kaniawati, M.Pd.

Tidak ada komentar: