Selasa, 25 Januari 2011

Ujian Nasional Fisika


Ujian Nasional (UN) merupakan istilah bagi penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berbagai polemik yang berkepanjangan mengenai Ujian Nasional di Indonesia tampak baik bagi demokrasi di negeri ini. Tapi satu hal yang jangan terlupa bahwa siswa peserta UN jangan sampai dibuat ragu atau takut tentang kepastian Ujian Nasional sebagai sarana untuk mengukur kemampuan mereka di bangku sekolahnya.



Walaupun UN mengundang pro dan kontra tapi hendaknya tetap di jalur yang semestinya, karena bagaimana pun para siswa terutama siswa SMA / MA adalah para calon Agent of Change yang akan berperan untuk membawa perubahan-perubahan konstruktif bagi negeri ini. Oleh karena itu agar keraguan berkurang di kalangan dunia kependidikan, kami dari Tim Ujian Nasional mencoba menyampaikan beberapa hal yang dipandang penting terutama dalam hal dalam kebijakan UN 2011 yang tentunya diharapkan dapat menjadi bekal bagi para siswa agar mereka cukup persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional 2011.


UJIAN NASIONAL FISIKA


Soal Fisika Ujian Nasional SMA/MA dibuat sekitar 40 (lima puluh) soal dan hanya berlaku UN SMA/MA Program IPA. Walaupun soal fisika terkenal sulit, tapi kebanyakan siswa kelas XII IPA merasa optimistis sanggup mengerjakan soal mata pelajaran fisika. Mereka merasa percaya diri untuk bisa lulus ujian nasional walau sebelumnya biasanya tertekan karena kesulitan mengerjakan soal matematika.

Tips Mengerjakan Soal Fisika UN

Sebagian besar siswa berpikir bahwa fisika adalah suatu pelajaran yang sulit yang beberapa dari mereka lebih suka menghindari daripada mencoba menguasainya. Namun, terlepas Anda suka atau tidak, Anda harus tetap dengan itu, lulus ujian salah satunya ditentukan pelajaran ini. Jadi kami ingin membantu Anda memecahkan masalah Anda yang berhubungan dengan fisika.

Pertama, sangat penting bahwa Anda selalu memperhatikan penjelasan guru di kelas. Meskipun Anda tidak menyukai hal ini, janganlah menghindar, Anda jangan berpikir bahwa Anda bisa belajar di rumah dengan mudah dengan hanya membaca teori di buku teks. Seperti yang Anda tahu bahwa fisika agak sulit dimengerti, maka perlunya penjelasan yang baik dari seorang guru fisika.

Jangan mencoba untuk menghafal hal-hal yang guru Anda katakan atau Anda membaca dari buku teks. Sebaliknya, memahami logika dan bagaimana sesuatu bekerja atau terjadi. Cobalah untuk benar-benar memahami masalah ini, terutama pada kegiatan percobaan.

Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah membuat kelompok studi. Lebih baik bagi Anda untuk membentuk di awal semester yang akan mudah saat Anda berhubungan dengan kegiatan laboratorium yang melibatkan teman atau kelmpok. Atur jadwal, termasuk tempat dan waktu untuk pertemuan rutin. Belajar dengan kelompok bermanfaat. Jika Anda memiliki kesulitan, Anda dapat berbagi dengan teman-teman Anda. Mereka mungkin memiliki jawaban dan memberikan penjelasan yang jelas.

Juga, fisika belajar di kelompok memaksa Anda untuk mempelajari masalah ini lebih serius karena Anda harus berbagi pengetahuan dengan anggota lain. Anda tidak ingin menjadi satu-satunya yang bersifat pasif dalam kelompok, selalu mendengarkan penjelasan teman-teman Anda ‘, bukan? Dalam hal ini, Anda bisa berlatih mengajar fisika, khususnya bagi mereka yang tidak memahami hal itu.

Nah ketika tiba ke ujian, Anda mungkin akan bingung dengan kalimat awal dalam pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat Anda putus asa sebelum anda mulai menjawab mereka. Jadi kami ingin menyarankan Anda untuk membaca semua pertanyaan ujian. Apakah yang paling mudah. Cobalah untuk membaca setiap pertanyaan dengan lengkap dan mencernanya perlahan, tetapi pasti.

Satu hal lagi, jangan melihat jam saat Anda karena Anda bisa gugup. Itu adalah tips untuk sukses dalam ujian fisika. Kami berharap bahwa itu berguna untuk Anda.

Sumber:

Ujian Nasional Org.




Kamis, 06 Januari 2011

Hasil Pertemuan Internasional Summit (Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional) REKOMENDASI KELOMPOK PENDIDIKAN




Secara prinsip pendidikan di Indonesia harus dilihat sebagai upaya merancang dan melakukantransformasi masa depan untuk menjawab tantangan yang lebih besar dan kompleks denganmemanfaatkan sumber daya yang ada saat ini. Pendidikan memerlukan titik keseimbangan dalam otoritas penyelenggaraan antara negara, komunitas dan keluarga yang sangat dipengaruhi oleh dinamika perubahan akibat tantangan di atas.

Cluster pendidikan merekomendasikan agar:

1. Pemerintah dan semua pihak terkait secara segera dan sungguh-sungguh mengerahkan segala daya dan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan guru demi terciptanya sebuah profesi yang bermartabat dan otonom, baik secara strategis maupun teknis.

Profesionalisme guru perlu dikembangkan berdasarkan kompetensi yang didukung oleh pendidikan, pengembangan diri, dan tanggung jawab profesi yang bersifat kolegial. Ilmuwan dapat berkontribusi dalam merancang model pendidikan profesional ini.

2. Dalam konteks ini, cluster pendidikan menggarisbawahi makna pendidikan sebagai upaya untuk menginsiprasi, memotivasi, dan membangkitkan kegairahan belajar selain meningkatkan kecerdasan intelektual. Guru memerlukan kemampuan mendidik yang menekankan pendekatan dari hati ke hati.

Pendidikan pada umumnya, dan guru pada khususnya, perlu berpedoman pada prinsip bahwa semua anak Indonesia mempunyai kemampuan dan potensi yang setara untuk mengembangkan diri sesuai dengan aspirasinya sehingga pendidik dituntut untuk kreatif dan memberdayakan seluruh kemampuan dan potensi tersebut.

3. Pendidikan etika dan budi pekerti diperlukan sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa, baik melalui sekolah, keluarga maupun masyarakat. Etika dan budi pekerti ini sendiri merupakan kesepakatan masyarakat yang terdapat dalam UUD 45 dan Pancasila. Pendidikan juga harus ditujukan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang berani melakukan transformasi sosial selain memiliki kecerdasan akademik, berakhlak dan terampil.

4. Pemerataan pendidikan baik dalam hal akses dan kualitas didukung oleh infrastruktur yang dirancang untuk pendidikan berkelanjutan dengan kebijakan jangka panjang untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia berhak memperoleh pendidikan. Termasuk dalam hal ini adalah penyediaan pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai alternatif bagi pendidikan akademik sekaligus anjuran bagi anak didik dan anggota masyarakat yang bermaksud mengembangkan keahlian profesionalnya.

Teknologi dapat dimanfaatkan untuk sarana belajar jarak jauh maupun sebagai prasarana peningkatan kualitas kurikulum yang menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan dari bawah. Teknologi dapat pula digunakan untuk peningkatan dan pemerataan dalam akses ke sumber daya belajar dan sumber pengetahuan.

5. Akhirnya, tak kalah pentingnya, cluster pendidikan menggarisbawahi kenyataan bahwa pendidikan menuntut kemitraan dan tanggung jawab semua pemangku kepentingan, termasuk orangtua, komunitas dan masyarakat luas. Pendidikan dapat dijadikan sebuah gerakan sosial yang tanggungjawabnya tak hanya terletak di pundak Pemerintah, tetapi juga keluarga, komunitas, dan semua elemen masyarakat lainnya.


Sumber:

http://www.i-4.or.id/